A Moment for Some Moment
March 31, 2011 Leave a comment
Setengah hati aku keluar dari pintu kamar kos yang hangat ini. Udara dingin di luar membuat semangatku ikut menciut. Apalagi hujan yang membasahi dedaunan yang kulihat tertunduk. Mungkin mereka kedinginan juga. Aku rapatkan jaketku agar lebih hangat. Hari terakhir kuliah dalam semester ini. Aku harus datang untuk presentasi. Terasa berat langkahku menghadapi hari ini. Tak tahu mengapa.
Jalan kecil ini membawaku ke kampusku. Sesaat aku ingat,harus ke ATM.
Setengah berlari aku menuju bilik kecil beratap mewah. Baru saja aku masuk ATM centre,hujan di luar semakin deras. Ah,sepertinya aku akan terjebak disini untuk sementara.
Aku sandarkan badan dan kepalaku di dinding kaca. Melihat keluar saat air semakin jatuh bebas dari langit. Udara di dalam sini juga tak mendukung. AC di set ke temperatur paling rendah. Kulihat jarum-jarum mekanik di tanganku terus bergerak. Aku akan terlambat jika terus disini. Namun hawa dingin ini membawaku ke alam khayal yang tinggi. Andai saja dia ada disini bersamaku dan berbincang-bincang tentang mimpi. Betapa rindunya aku dgn sahabatku itu. Tak sperti dulu,dia kini memiliki kekasih yg jauh lbh bsa menjaganya.
Volume air yg turun mulai berkurang. Aku paksakan untuk menembus milyaran titik air yang jatuh ke bumi. Jaket,celana,tas,dan sepatuku sepertinya mampu menyerap air dengan cepat. Langkahku terhenti di lobi kampus. Tak satupun dari pakaian yang aku pakai luput dari anugrah Tuhan hari ini.
Aku kembali berlari menuju kelas yangg terpisah oleh 42 anak tangga. Aku berharap ia sudah datang. Di depan pintu kelas aku sudah kehabisan nafas. Hanya beberapa pasang mata yang melihatku datang. Aku pikir hari terakhr ini akan ceria karena kedatangannya. Tapi aku tak melihat aura coklat yg kusuka. Begitu juga aku tak mencium wangi himawari yg biasa ia keluarkan. ia tidak hadir kali ini. Tapi aku menunggu ia datang, pasti, sebentar lagi..